7 Hewan Langka Di Indonesia
Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan salah satu spesies badak yang dipunyai Indonesia selain badak jawa (Rhinocerus sondaicus). Badak sumatera (Sumatran rhino) juga merupakan spesies badak terkecil di dunia merupakan satu dari 5 spesies badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan selain badak jawa, badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika.
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) seperti saudara dekatnya, badak jawa, semakin langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan populasi badak bercula dua ini tidak mencapai 200 ekor. Wajar jika IUCN Redlist kemudian memasukkan badak sumatera (Sumatran rhino) dalam daftar status konservasi critically endangered (kritis; CE).Badak sumatera dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sumatran rhino. Sering kali juga disebut sebagai hairy rhino lantaran memiliki rambut terbanyak ketimbang jenis badak lainnya. Badak Sumatera dalam bahasa latin disebur sebagai Dicerorhinus sumatrensis.- Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebutPanthera pardus melasmenjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul (Panthera pardus) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa. Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat.
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama.
Ciri-ciri Macan Tutul Jawa. Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg. Kura-kura hutan Sulawesi atau kura-kura paruh betet (Sulawesi Forest Turtle) yang dalam bahasa latin disebut Leucocephalon yuwonoi memang kura-kura langka. Kura-kura hutan sulawesi (kura-kura paruh betet) termasuk salah satu dari 7 jenis reptil paling langka di Indonesia. Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition.
Kura-kura hutan sulawesi yang dipertelakan pada tahun 1995 ini sering disebut juga sebagai kura-kura paruh betet. Ini lantaran bentuk mulutnya yang meruncing menyerupai paruh burung betet.- Gajah Sumatera
Gajah Sumatera memiliki nama latin Elephas maximus sumatranus , merupakan subspecies gajah Asia yang hanya terdapat di Pulau Sumatera. Jika dibandingkan dengan gajah di Afrika, gajah Sumatera memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan kulit yang sedikit keriput. Keriput pada kulit gajah menjaganya dari cuaca yang ekstrim. Semakin keriput kulit seekor gajah, maka semakin tahan terhadap suhu tubuh yang ekstrim. Seekor gajah, dalam satu hari mengkonsumsi makanan 150kg serta 180 Liter air dan membutuhkan wilayah jelajah 20km persegi per hari. Selain itu, gajah sumatera juga spesies payung bagi habitatnya. Maksudnya disini Konservasi pada satwa liar ini dapat menyelamatkan keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya. Biji tanaman yang berasal dari kotoran gajah akan tersebar ke seluruh areal hutan yang dijelajahinya dan membantu proses regenerasi hutan.
Orangutan
Orangutan merupakan Kera asli yang berasal dari Indonesia. Memiliki cirri fisik lengan yang panjang dan berbulu kemerahan atau coklat dan hidup di hutan tropis. Di Indonesia dikenal dua jenis Orangutan berdasarkan asalnya. Yang pertama yaitu Orangutan yang berasal dari Sumatera memiliki nama Latin Pongo abelli sedangkan Orangutan yang berasal dari Kalimantan (Borneo) memiliki nama Latin Pongo pygmaeus. Orangutan merupakan hewan omnivore. Walaupun omnivore, orangutan lebih banyak mengkonsumsi tumbuhan seperti buah-buahan leci, papaya, nangka, durian serta pucuk daun yang muda. Ancaman yang terutama pada orangutan yaitu pembalakan liar dan perburuan liar.
Elang Jawa
Elang Jawa merupakan spesies yang endemic di Pulau Jawa. Spesies ini dianggap identik dengan lambang Negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Memiliki postur tubuh sedang, langsing hingga besar. Memiliki kepala yang berwarna coklat kemerahan serta jambul tinggi yang menonjol. Predator ini berburu dari area bertenggernya. Mangsa yang biasa diburu yaitu dari jenis reptil, burung dan juga mamalia kecil seperti tupai, bajing, kalong, hingga anak monyet. Nama latin dari Elang Jawa yaitu Nisaetus bartelsi . Keberadaan Elang Jawa terus diburu untuk dijadikan satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara predator ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemeliharanya dan menjadikan harga dari satwa ini melambung tinggi.
Jalak Bali
Jalak Bali merupakan jenis burung pengicau yang berasal dari Pulau Bali. Memiliki nama LatinLeucopsar Rothschild , cirri khusus dari jalak bali yaitu memiliki bulu putih di seluruh tubuh kecuali pada bagian ekor dan sayap yang berwarna hitam. Selain itu, pada bagian pipi jalak bali tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar